Sony akan Terus Melakukan Akusisi Besar-besaran


Tidak mau kalah dengan Microsoft yang menjadi pioneer dalam bisnis gaming berlangganan ala Netflix dan baru saja melakukan akusisi Actvision-Blizzard senilai US$ 68,7 miliar, Bos Playstation mengatakan bahwa Sony "belum selesai" dalam aksi korporasi mengakusisi developer-developer game.

Tahun 2021-2022 menandakan era baru konsolidasi di industri video game karena banyak pemain besar mencaplok developer-developer yang lebih kecil melalui akusisi dan merger. Selain Microsoft, Take-Two telah menghabiskan US$ 12,7 miliar untuk merger dengan Zynga, EA menggelontorkan US$ 4 miliar untuk membeli Playdemic, Glu Mobile dan Codemasters sedangkan Sony baru saja membeli Bungie pada bulan Januari 2022 senilai US$ 3,6 miliar.

Dalam sesi tanya-jawab, Jim Ryan mengatakan "kegiatan merger & akusisi untuk membesarkan Playstation Studio sama sekali belum akan berhenti". Sepanjang 2021, Sony sendiri sudah melakukan beberapa akusisi berikut ini:


(sumber: Tweaktown)


Ketika ditanya apakah akusisi dan merger ini merepotkan Jim Ryan mengatakan memang menghabiskan banyak energi karena harus melakukan banyak transfer manajemen dari Sony ke developer yang di akusisi dan sebaliknya.  Bungie yang baru di akusisi akan membantu Sony membuat 12 (dua belas) live games hingga Maret 2026. Sony sendiri masih kurang dibidang gaming mobile, PC dan live game.

Dalam Playstation investor briefing, JIm Ryan mengatakan bahwa Sony tidak akan mengikuti model game pass yang memberikan akses game di hari yang sama game release seperti Microsoft. Menurutnya gamer lebih menginginkan game yang bagus dan Sony akan lebih fokus disitu. Sony sudah meluncurkan PS Plus Extra dan PS Plus Premium - dengana akses ke 740 game yang terdapat dalam enam generasi console game. Meskipun demikian tidak akan ada game yang ready dimainkan pada servis itu pada hari pertama.

 



0 Komentar :

    Belum ada komentar.