Lagi! Studi baru menemukan manfaat bagi otak anak


Studi Ilmiah baru ini menunjukkan bahwa video game dapat dikaitkan 7dengan kinerja kognitif pada anak-anak.

Jurnal JAMA Network pada 24 Oktober penelitian terhadap hampir 2.000 anak, usia 9 dan 10, menemukan bahwa mereka yang dilaporkan bermain video game selama tiga jam per hari atau lebih tampil lebih baik pada tes keterampilan kognitif yang melibatkan kontrol impuls dan bekerja. memori dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah bermain video game.

Laporan ini, didanai oleh National Institutes of Health dan National Institute of Drug Abuse, muncul ketika para peneliti terpecah tentang bagaimana video game memengaruhi keterampilan kognitif dan fungsi otak anak-anak. Sebagian besar studi perilaku pada video game telah menghubungkan game dengan peningkatan perilaku agresif atau tidak sehat pada anak-anak.

"Banyak orang tua saat ini khawatir tentang efek video game pada kesehatan dan perkembangan anak-anak mereka," kata Bader Chaarani, asisten profesor psikiatri di University of Vermont dan penulis utama studi tersebut. “Karena permainan ini terus berkembang biak di kalangan anak muda, sangat penting bagi kita untuk lebih memahami dampak positif dan negatif dari permainan tersebut.”

Para peneliti di University of Vermont di Burlington menguji dua kelompok anak-anak: mereka yang bermain video game setidaknya 21 jam semingg lebih dari pedoman waktu layar yang direkomendasikan American Academy of Pediatrics, dan mereka yang tidak bermain sama sekali.

Para peneliti menemukan bahwa para gamer melakukan lebih baik daripada non-gamer dalam tes di mana mereka harus mengontrol perilaku impulsif atau menghafal informasi. Otak para gamer juga menunjukkan lebih banyak aktivitas di wilayah yang terkait dengan perhatian dan memori. Dan para peneliti melihat perubahan fungsi otak gamer di area yang terlibat dengan penglihatan, perhatian, pemecahan masalah, dan pemrosesan memori, kata Chaarani dalam sebuah wawancara.

“Salah satu hipotesis adalah bahwa kita mungkin melihat semacam efek latihan, di mana Anda akan mengharapkan seseorang yang cukup akrab [dengan tugas-tugas tertentu] dengan waktu reaksi yang lebih cepat dan menafsirkan berbagai sumber informasi pada saat yang sama,” kata Chaarani tentang mengapa gamer tampil lebih baik pada tugas-tugas tertentu.

Penelitian ini juga tidak memeriksa apakah jenis video game yang dimainkan anak-anak mempengaruhi keterampilan kognitif mereka, tetapi para peneliti mengatakan bahwa genre permainan mungkin memiliki efek yang berbeda untuk perkembangan otak. Chaarani mengatakan dia sedang mengerjakan proyek penelitian lain yang meneliti genre video game tertentu.

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka