- Oleh Evan Maulana
- 18, Nov 2024
Mungkin kedengaran agak liar sepintas di benak Sobat Gamerku, tentu saja Fable tidak melakukan seperti yang ada dibenak kalian. Tema, ide, dan cerita RPG 2004 sama sekali berbeda dari Devil May Cry (DMC), namun ia mendapatkan ide mengenai game scope.
Fable Co-Creator yaitu Dane Carter mengatakan dunia Fable bisa sebesar itu karena ia memainkan Devil My Cry dan menyadari bahwa dunia itu seperti 82 zona. “Sepertinya ini bukan hal yang berlebihan, ini menggunakan Kembali dan kontekstualisasikan kembali sebuah area yang mnada berhasil untuk game singkat tapi memiliki kualitas tinggi”
Ia menlanjutkan untuk menjelaskan bagaimana itu membantu dirinya dengan meniru cara Devil My Cry menggunakan zona untuk memetakan dunia Albion.
“Saya benar-benar menghitung jumlah zona, ukuran zona itu, dan waktu rata-rata yang dihabiskan di zona itu, dan menggunakannya untuk memblokir seluruh dunia Albion,” katanya. “Pada saat kami lepas kendali, yakin kami harus membuat sesuatu yang 'besar' (apa pun artinya).”
Ya, sepertinya developer Fable memiliki visi yang cukup besar. Sebagai gantinya, Carter memfokuskan kembali pengembangan game dengan mempertimbangkan ruang lingkup DM. dan ada beberapa inspirasi lainnya juga.
“Menyalin ruang lingkup DMC, kepadatan interaksi Silent Hill, dan gaya pertemuan Way of the Samurai pertama mengubah Fable dari floppy, undefined, death march yang tidak pernah berakhir menjadi sesuatu yang benar-benar dapat kami selesaikan *tanpa* pernah mengerjakan game 3D.”
Dalam ulasan di Steam, Fable mampu meraih poin sebesar 9/10 dari para pemain, hal ini merupakan poin yang sangat tinggi dengan banyaknya video game yang ada sekarang ini.
Belum ada komentar.